5 cara menjadi guru yang kreatif

Guru kreatif bukannya sekedar membuat anak senang dan enjoy oleh permainan (games) yang seru, segar dan lucu selama pembelajaran berlangsung

Tips menjaga suasana belajar aktif yang berhasil

Dalam suasana pembelajaran aktif, banyak terjadi interaksi antara siswa dengan guru. Interaksi tersebut bisa merupakan pertanyaan dari guru kepada siswa atau sebaliknya, atau diskusi yang mencerahkan anara keduanya. .

Kiat Pendidikan Islami Sejak Dini pada Anak

Anak adalah amanah yang diberikan Allah Swt pada para orang tua. Karenanya, orang tua berkewajiban mengasuh, mendidik, melindungi dan menjaga amanah Allah itu agar menjadi generasi muslim yang bukan hanya sukses di dunia, tapi juga di akhirat kelak.

Memukul Bukan Cara Untuk Belajar Disiplin

Orang tua dilarang memukul anak-anak mereka karena risiko kemudian hari, Royal College of Pediatri telah memperingatkan. Para ahli mengatakan bahwa hukuman setara dengan serangan fisik sangat tidak efektif untuk perilaku buruk. Prof Terence Stephenson, menunjukkan bahwa orang tua bukannya mengadopsi pendekatan positif dan menetapkan batas-batas kuat untuk anak-anak mereka.

Video Game, Pembunuh yang Mematikan

Video game jelas merupakan sarana hiburan yang sangat mengasyikan. Namun di saat yang bersamaan, video game juga bisa menjadi 'pembunuh'. Mengapa?.

Kamis, 29 Juli 2010

Menyambut Ramadhan

Ramadhan adalah bulan barokah, rahmah, pengampunan dan pembebasan manusia dari api neraka. Di dalamnya Allah SWT menurunkan Al Qur’an yang menjadi pedoman umat manusia. Di dalamnya Allah SWT mengkaruniakan Lailatul Qodar yang lebih baik dari seribu bulan. Dan, di dalamnya Allah SWT melipatgandakan pahala amal kebaikan hamba-Nya.

Disamping itu, Ramadhan adalah bulan untuk mengendalikan syahwat perut, seksual dan lisan agar menjadi orang-orang yang bertaqwa (Al Baqoroh : 183). Karena keistimewaannya yang luar biasa maka Rasulullah SAW dan para Sahabat menyambut kehadirannya dengan kegembiraan serta menyongsongnya dengan berbagai persiapan sejak awal bulan Rajab, antara lain:
1. Persiapan mental dengan memperbanyak membaca do’a
2. Persiapan intelektual dengan mengkaji fikih shiyam, agar ketika Ramadhan tiba langsung bisa menerapkan tata cara dan hukum shaum secara benar
3. Persiapan fisik dengan melatih diri shaum di bulan Rajab dan Syaban serta mengatur jadwal kegiatan
4. Persiapan keluarga dengan cara mengkondisikan keluarga agar mempersiapkan diri menyambut Ramadhan
5. Persiapan sosial dengan membuat spanduk yang berisi seruan untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan

Ditulis oleh : Usth. Ashri (Guru SDIT Adzkia 1 Sukabumi)

Senin, 26 Juli 2010

Workshop guru profesional di SDIT Adzkia Sukabumi

Di Sukabumi, bulan Mei lalu saya datang dan bersilaturahmi dengan guru-guru di SDIT Adzkia Sukabumi. Saya berbagi dengan guru-guru yang bersemangat dalam memberikan yang terbaik untuk siswa. Terbukti dengan lancarnya acara dan antusiasnya mereka ketika workshop sehari berlangsung.

Tema yang dibahas adalah mengenai menjadi guru yang professional dan tantangan abad 21 ke depannya sesuai dengan pilihan kita sebagai individu sebagai guru.

Saya mencoba mengingatkan diri saya sendiri dan guru yang hadir mengenai pentingnya keluar dari rutinitas dalam keseharian kita sebagai guru . Caranya adalah dengan bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut ini setelah kita mengajar siswa di kelas.

1. Apakah saya dapat menjelaskan komponen utama dari pelajaran?
2. Apakah saya mengerti bagaimana pelajaran yang saya sampaikan tadi berhubungan dengan unit / sebelumnya dan unit berikutnya?
3. Di manakah posisi pembelajaran tadi dalam kurikulum?
4. Apa saja strategi pembelajaran digunakan?
5. Apakah saya menggunakan praktek-praktek terbaik dalam mengajar dan menyampaikan hal yang manjadi target standar kurikulum?
6. Apakah saya membangun dan mengembangkan konten, produk atau proses dari pelajaran sebelumnya?
7. Bagaimana pelajaran ini menjadi batu loncatan untuk pelajaran berikutnya?
8. Bagaimana aku bisa menyesuaikan pendekatan instruksional untuk pelajaran lain?
9. Mungkinkah pelajaran ini dimodifikasi untuk siswa yang berbeda?
10. Apa latar belakang pengetahuan dan keterampilan yang saya asumsikan membawa siswa untuk pelajaran?
11. Apakah saya menggunakan strategi pengajaran yang tepat untuk tugas ini?
12. Apakah saya melihat pola dalam cara saya mendekati pelajaran – seperti berjalan mondar-mandir di kelas, sampai melakukan pengelompokan terhadap siswa?
13. Apakah saya melihat pola dalam gaya mengajar saya – misalnya cara komentar setelah setiap jawaban siswa?
14. Apa hasil pendekatan yang saya digunakan – apakah itu efektif, atau mungkin ada langkah lain yang lebih efektif?

Workshop yang berlangsung sehari benar-benar merupakan hal yang baru untuk saya, karena dari banyak guru yang hadir saya pun juga belajar. Belajar untuk bisa menjadi guru yang terbaik bagi siswa dan mempersiapkan mereka agar bisa menjadi orang yang lebih baik dari generasi kita sekarang.

Acara ditutup di sore hari dan saya pun melanjutkan perjalanan saya kembali ke Jakarta. Untuk segenap manajemen dan leadership dan Pak Dede Dzikri yang telah berkenan mengundang saya datang saya ucapkan terima kasih. Doa saya agar SDIT Adzkia bisa terus menjadi market leader dalam dunia pendidikan di Sukabumi.

Sumber :gurukreatif.wordpress.com

Minggu, 25 Juli 2010

ANAK BERBAKAT

A. Pengertian
Menurut konsep kecerdasan secara tradisional, bahwa anak berbakat memiliki tingkat kecerdasan (IQ) jauh di atas rata-rata, yaitu di atas 130.
Saat ini lebih lazim menggunakan definisi sebagai berikut: anak berbakat adalah individu yang menunjukkan potensi luar biasa pada satu atau beberapa aspek seperti kecerdasan umum, kemampuan pada bidang pelajaran khusus (seperti matematika atau sains atau bahasa), kretivitas, kepemimpinan, bakat di bidang seni (melukis, mngarang, musik, tari, dsb), serta kemampuan psikomotor (olah raga).

B. Karakteristik Anak Berbakat
1. Memiliki kemampuan untuk menguasai pelajaran atau keterampilan tertentu dengan cepat dan mudah sesuai keberbakatannya. Mereka memiliki ide-ide yang tidak sama jika dibandingkan dengan teman sebayanya, dalam menyelesaikan tugas mereka cenderung lebih tekun dan mampu menyelesaikan persoalan lebih sulit.
2. Memiliki harga diri yang lebih tinggi, lebih terampil dalam kehidupan sosial, dan memiliki penyesuaian emosional di atas rata-rata sebayanya.
3. Beberapa anak berbakat mengalami masalah emosi dan sosial karena mereka beranggapan dan diperlakukan berbeda dengan teman sebayanya.
4. Banyak diantara mereka yang mengalami kebosanan atau bahkan frustasi dengan kegiatan di sekolah, karena mereka merasa terlalu mudah. Hal ini terjadi karena sekolah tidak memberikan tugas-tugas dan kegiatan yang menantang kemampuan atau keterampilan mereka dan tidak membantu dalam mengembangkan kemampuan anak berbakat yang unik. Anak-anak berbakat sering kali merasa bahwa penjelasan guru terlalu lambat dan sering kali diulang-ulang, padahal mereka telah mengerti maksud dari penjelasan tersebut.
5. Dampak dari kebosanan dan frustasi yang berlebihan, anak berbakat menjadi tidak tertarik dengan tugas-tugas di sekolah dan menyelesaikan secara asal-asalan sehingga nilai yang dicapai tidak sesuai dengan kemampuannya yang sebenarnya.

Jumat, 23 Juli 2010

Tips Belajar Efektif

Ada baiknya kita membuat persiapan yang baik buat satu semester ke depan. Selain itu, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, Pertama, tentukan target Anda di semester ini apa. Kemudian buat jadwal harian yang isinya langkah-langkah menuju target tersebut. Supaya target belajar goal-nya lebih cepat, berikut ada beberapa tips bagaimana cara belajar yang efektif, yang telah teruji oleh beberapa negera maju. Tips ini bisa kita jalankan sendiri, atau ditularkan kepada peserta didik Anda.

1. Hari pertama sekolah, ulang kembali pelajaran yang telah didapat. Setelah itu baca singkat dua halaman materi berikutnya buat cari kerangkanya saja. Begitu pelajaran tersebut diterangkan guru esoknya, Kita sudah punya gambaran atau dasarnya, tinggal menambahkan saja apa yang belum Kita tahu. Jadi begitu pulang sekolah, tinggal mengulang saja untuk mencari kesimpulan atau ringkasan.
2. Usahakan selalu konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru. Materi yang Anda dengar bakal mudah dipanggil lagi begitu Anda menghapal ulang pelajaran tersebut.
3. Beberapa teman juga merekomendasikan untuk mengetik ulang catatan pelajaran ke dalam komputer. Logikanya, dengan mengetik ulang catatan berarti sama saja dengan membaca ulang pelajaran yang baru saja didapat dari sekolah. Materi yang diulang tadi bisa tersimpan di memori otak buat jangka waktu yang lama. Lebih bagus lagi kalo membacanya kembali atau mempelajari catatan tersebut setelah diketik.
4. Cara lain adalah dengan membaca ulang catatan pelajaran kemudian buat kesimpulan dengan kalimat sendiri. Supaya dapat terpatri lama di memori, tulis kesimpulan tadi di secarik kertas kecil seukuran kartu nama. Kartu-kartu tersebut efektif untuk mengulang dan membaca singkat kala senggang.
5. Teman lainnya menyarankan untuk selalu menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Cara ini dinilai lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku.
6. Mengulang pelajaran tidak selamanya harus dengan membaca atau menulis. Mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuatmu selalu ingat akan materi tersebut. Bagusnya lagi, Anda menjadi lebih paham akan materi tersebut.
7. Belajar mendadak menjelang tes memang tidak efektif. Paling tidak sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. Materi yang banyak bukan masalah. Caranya: selalu buat ringkasan atau kesimpulan pada setiap pelajaran, kalau perlu pakai tabel atau gambar ilustrasi supaya mudah diingat.
8. Belajar pada siang hari. Maklum, badan masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat masih tinggi. Kondisi yang bagus tersebut tidak mereka sia-siakan begitu saja. Pagi mereka konsentrasi penuh pada pelajaran di kelas dan siangnya konsentrasi untuk mengulang kembali. Malam hari hanya mereka gunakan untuk mengerjakan aktivitas ringan atau pekerjaan rumah. Jadi tidak pernah ada kata begadang.
9. Kalau badan capek, bakal susah buat konsentrasinya. Beberapa teman menyarankan untuk libur dulu dari acara olah raga atau kegiatan fisik lainnya sehari menjelang ulangan umum.
10. Belajar sambil mendengarkan musik memang asyik. Pilih music yang tenang tapi menggugah. Musik klasik macam Beethoven ato Mozart bisa dicoba. Musik tipe ini cocok banget buat menemani kamu selama mengerjakan tugas yang jawabannya sudah pasti, seperti matematika, ilmu alam atau bahasa asing. Dijamin stamina belajar Anda akan selalu berisi dan penuh semangat.
Selamat mencoba!

Di rangkum dari www.adprima.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites