5 cara menjadi guru yang kreatif

Guru kreatif bukannya sekedar membuat anak senang dan enjoy oleh permainan (games) yang seru, segar dan lucu selama pembelajaran berlangsung

Tips menjaga suasana belajar aktif yang berhasil

Dalam suasana pembelajaran aktif, banyak terjadi interaksi antara siswa dengan guru. Interaksi tersebut bisa merupakan pertanyaan dari guru kepada siswa atau sebaliknya, atau diskusi yang mencerahkan anara keduanya. .

Kiat Pendidikan Islami Sejak Dini pada Anak

Anak adalah amanah yang diberikan Allah Swt pada para orang tua. Karenanya, orang tua berkewajiban mengasuh, mendidik, melindungi dan menjaga amanah Allah itu agar menjadi generasi muslim yang bukan hanya sukses di dunia, tapi juga di akhirat kelak.

Memukul Bukan Cara Untuk Belajar Disiplin

Orang tua dilarang memukul anak-anak mereka karena risiko kemudian hari, Royal College of Pediatri telah memperingatkan. Para ahli mengatakan bahwa hukuman setara dengan serangan fisik sangat tidak efektif untuk perilaku buruk. Prof Terence Stephenson, menunjukkan bahwa orang tua bukannya mengadopsi pendekatan positif dan menetapkan batas-batas kuat untuk anak-anak mereka.

Video Game, Pembunuh yang Mematikan

Video game jelas merupakan sarana hiburan yang sangat mengasyikan. Namun di saat yang bersamaan, video game juga bisa menjadi 'pembunuh'. Mengapa?.

Kamis, 01 Oktober 2009

KECENDERUNGAN MODELLING

satu hal yang khas pada anak adalah kecenderungan modelling-nya ... kalau istilah kerennya ... meniru ...

meniru siapa?


pertama adalah figur lekatnya, bisa ibu, pengasuh, atau siapa saja yang bisa meluangkan banyak waktu berkualitas dengannya (ini buat anak-anak yang 2 tahun ke bawah),
yang kedua adalah tokoh fiktif yang disukainya, biasanya dari tv, buku, video, dll (ini buat anak-anak usia 2 - 4 tahun),
yang ketiga adalah tokoh nyata, bisa guru, tukang ojek, artis, dst (ini buat anak 4 tahun ke atas)

ciri khas yang ke-dua ... kemampuan berkomunikasi lisan masih sangat terbatas, baik dari kosa kata maupun tata bahasa ... jadi seringkali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan keinginannya ...

ciri khas yang ke-tiga adalah ekspresi emosi yang up n down-nya seperti mau kiamat dunia saat itu juga, artinya ... saat sedang tertawa-tawa bisa langsung berubah menjadi menangis meraung-raung hanya karena mainannya disentuh orang lain, tapi bisa juga ketika menangis meaung-raung karena terjatuh tiba-tiba tersenyum hanya karena ibunya berkata "eh lihat ... ikannya lagi nari tuh ... ekornya goyang-goyang"

nah ... kalau ketiga ciri itu digabung menjadi satu, maka anak yang masih belum tahu bagaimana mengkomunikasikan secara lisan perasaan sedih/marah/takutnya, akan melakukan hal-hal yang pernah ia lihat di saat orang terdekatnya/idolanya mengalami perasaan yang sama ...

Intinya, menurut Bandura,anak belajar dari pengamatannya terhadap apa yang dirasakan dan dipikirkannya saat lingkungannya bereaksi atas perilaku atau tutur katanya atau orang lain yang sedang diamatinya.

Jadi, menurut Bandura, tidak selalu anak yang sedang belajar itu harus mengalami peristiwa itu sendiri, bisa saja hanya dengan mengamati peristiwa yang terjadi di sekelilingnya.

kalau dari kecil kita membiasakan ia melihat kita berperilaku negatif, atau bahkan menjadi korbannya, ya otomatis perilaku itu yang akan ditiru ...

Nah ... tinggal kita orang-orang dewasa di sekitar si anak yang harus punya kesadaran penuh ...

Salam,

Yanti D.P.
(Smart Parenting)

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites