Kamis, 28 Januari 2010

Do Your Best

Setiap anak akan di hadapkan pada 2 keadaan yg saling bertolak belakang: emosi positif dan emosi negatif. Pada setiap tahap perkembangan seorang anak mengalami konflik tarik menarik antara kedua konflik tersebut. Keberhasilan dalam mengelola konflik ini terwujud apabila anak dapat mencapai emosi positif.


Tahapan perkembangan emosi anak yg perlu kita fahami :

1. Trust versus mistrust ( percaya - tdk percaya )
Bayi sampai 18 bulan.
Kasih sayang harus didapatkan dari ibu dan pengasuhnya pada usia ini agar timbul rasa aman dan percaya pada lingkungannya serta terbentuk perkembangan emosi yg sehat. Apabila tidak maka ank ini akan mengalami ke tidak percayaan pada orang lain dan lingkungan. Anak ini akan mengalami kesulitan dalam mengelola konflik sehingga kemampuan interaksi sosialnya terhambat. Ini akan berpengaruh negatif terhadap perkembangan emosi pada tahap berikutnya.

2. Autonomy versus Shame/Doubt ( kemandirian - malu/ragu )
18 bulan sampai 3,5 tahun
Seorang anak harus merasa bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu. Apabila orang tua terlalu banyak melarang, memarahi, dan menghukum anak pada tahap usia ini maka anak akan menjadi pribadi yg apatis dan rendah diri. Dia juga menjadi ragu dalam proses pengembangan identitas kepribadiannya yg unik karena takut dianggap berbeda.

3.Initiative versus Guilt ( inisiatif - merasa bersalah )
3,5 - 6 tahun
Seorang anak dengan perkembangan emosi yang baik pada tahap sebelumnya maka anak tsb akan berpotensi untuk berkembang ke arah yg positif. Yaitu anak yg menuh kreativitas, antusias dalam melakukan sesuatu, aktif bereksperimen, berimajinasi, berani mencoba, berani mengambil resiko dan senang bergaul. Namun hal ini tergantung dari lingkungan yg kondusif untuk mencapai perkembangan tersebut. Guru dan ortu harus membantu mengembangkan sikap2 positif. Jika anak pada masa ini sering di kritik maka sikap emosi yg timbul adaah negatif yaitu merasa apa yg di kerjakan selalu salah sehingga timbul rasa bersalah. Pada kadar tertentu perasaan bersalah memang di perlukan untuk menimbulkan rasa tanggung jawab. Akan tetapi bila berlebihan maka akan menghambat perkembang emosi yg sehat. Pada usia ini rasa tanggung jawab itu harus mulai di tumbuhkan. Semakin anak merasa bertanggung jawab maka anak semakin mempunyai inisiatif.

4. Industry versus Inferiority ( Berkarya/etos kerja - minder )
6 - 10 Tahun
Masa ini adalah masa paling kritis bagi anak2 untuk mengembangkan rasa percaya dirinya bahwa mereka mampu untuk berkarya dan bereksplorasi. Seharusnya masa ini adalah masa anak2 paling antusias belajar dan berimajinasi sehingga tumbuh dengan sikap ingin berkarya, bermotivasi tinggi, dan beretos kerja. Pada masa ini perasaan bahwa " aku bisa, aku kuat, atau aku anak baik " harus di tumbuhkan dalam diri anak, apabila tidak maka akan timbul sikap minder atau rendah diri. Seperti " aku gagal, aku bodoh, aku tidak mampu, atau aku tidak bisa berkarya " maka perasaan negatif ini akan terbawa sampai dewas. Oleh sebab itu masa SD adalah usia yg paling kritis dalam membentuk kepribadian anak dan ini akan menentukan masa depannya. Guru dan orang tua hendaknya memberikan penghargaan kepada anak2 mendorong anak2 untuk bereksplorasi dan memotivasi anak2 untuk terus mempelajari sesuatu yang bijak.

Mudah2an dengan sedikit catatan ini ( usia anak dari 0 - 10 tahun ) kita para orang tua akan lebih bisa membentuk anak2 yg mampu mengelola konflik menuju pada pribadi yag sehat baik secara fisik maupun psikis.
Penulis :Susy Susiawati

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites