Kamis, 01 Oktober 2009

KECENDERUNGAN MODELLING

satu hal yang khas pada anak adalah kecenderungan modelling-nya ... kalau istilah kerennya ... meniru ...

meniru siapa?


pertama adalah figur lekatnya, bisa ibu, pengasuh, atau siapa saja yang bisa meluangkan banyak waktu berkualitas dengannya (ini buat anak-anak yang 2 tahun ke bawah),
yang kedua adalah tokoh fiktif yang disukainya, biasanya dari tv, buku, video, dll (ini buat anak-anak usia 2 - 4 tahun),
yang ketiga adalah tokoh nyata, bisa guru, tukang ojek, artis, dst (ini buat anak 4 tahun ke atas)

ciri khas yang ke-dua ... kemampuan berkomunikasi lisan masih sangat terbatas, baik dari kosa kata maupun tata bahasa ... jadi seringkali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan keinginannya ...

ciri khas yang ke-tiga adalah ekspresi emosi yang up n down-nya seperti mau kiamat dunia saat itu juga, artinya ... saat sedang tertawa-tawa bisa langsung berubah menjadi menangis meraung-raung hanya karena mainannya disentuh orang lain, tapi bisa juga ketika menangis meaung-raung karena terjatuh tiba-tiba tersenyum hanya karena ibunya berkata "eh lihat ... ikannya lagi nari tuh ... ekornya goyang-goyang"

nah ... kalau ketiga ciri itu digabung menjadi satu, maka anak yang masih belum tahu bagaimana mengkomunikasikan secara lisan perasaan sedih/marah/takutnya, akan melakukan hal-hal yang pernah ia lihat di saat orang terdekatnya/idolanya mengalami perasaan yang sama ...

Intinya, menurut Bandura,anak belajar dari pengamatannya terhadap apa yang dirasakan dan dipikirkannya saat lingkungannya bereaksi atas perilaku atau tutur katanya atau orang lain yang sedang diamatinya.

Jadi, menurut Bandura, tidak selalu anak yang sedang belajar itu harus mengalami peristiwa itu sendiri, bisa saja hanya dengan mengamati peristiwa yang terjadi di sekelilingnya.

kalau dari kecil kita membiasakan ia melihat kita berperilaku negatif, atau bahkan menjadi korbannya, ya otomatis perilaku itu yang akan ditiru ...

Nah ... tinggal kita orang-orang dewasa di sekitar si anak yang harus punya kesadaran penuh ...

Salam,

Yanti D.P.
(Smart Parenting)

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites